Sama seperti para orang tua seumuran, Saya tumbuh dengan bermain tanpa pengawasan: di rumah, di taman belakang rumah dengan kakak perempuan saya dan juga di beranda depan bersama dengan anak anak tetangga.
Waktu luang kami diisi dengan bersepeda, membangun benteng bentengan, mencoba menangkap kucing tetangga, bermain dengan anak anak lain baik yang lebih muda usianya mau pun lebih tua tanpa campur tangan dari orang tua.
Lain halnya dengan anak anak kita yang mendapat banyak perhatian orang dewasa dengan kesempatan terbatas untuk bebas bermain. Mereka bergantung pada kita untuk terus menghiburnya, sementara kita memutuskan untuk menyerahkannya kepada pengasuh anak, sebagaimana memperkenalkan perubahan perubahan kecil di rumah kita.
Apa itu main bebas?
Main bebas adalah inisiasi anak, spontan dan dipandu oleh imajinasi anak tanpa arahan dari orang dewasa. Ini tidak termasuk waktu bermain dengan layar (TV, video game atau komputer)
Mengapa main bebas itu penting?
Ketika bermain dikontrol oleh orang dewasa, anak anak harus mengikuti aturan kita dan perhatian khusus (seperti memenangkan permainan) dan kehilangan beberapa manfaat bermain yang ditawarkan dalam bermain, terutama sekali dalam pengembangan kreatifitas, kepemimpinan dan kemampuan sosial.
Pelajaran terstruktur jelas sekali sangat penting, namun itu sama pentingnya bagi anak untuk berpengalaman main bebas sehingga mereka dapat:
- latihan mengambil keputusan, pengalaman mencoba dan salah, karena disanalah inti dari pelajaran yang akan diperoleh.
- Menangani situasi sosial sendirian: bagaimana bekerjasama, berbagi, bernegosiasi, meredam konflik, dan belajar kemampuan membela diri sendiri.
- Menemukan apa yang menjadi minat mereka dan akhirnya terlibat dengan penuh hasrat untuk mengejar keinginan mereka.
- Bebas, sesuka anaknya, permainan kreatif melindungi anak dari efek tertekan dan stress.
Bagaimana menganjurkan main bebas?
- Buatlah area bermain
Bila memungkinkan, cobalah untuk menyediakan area bermain di rumah Anda dimana anak anak dapat bermain dan boleh berantakan.
- Cobalah untuk tidak campur tangan
Ini memang tidak mudah, namun ‘demi’ imajinasi anak anak, orang dewasa sebaiknya tidak ikut campur.
- Pilih mainan yang tak terbatas (bongkar pasang)
Mainan yang memerlukan masukan / saran anak untuk agar permainan menjadi lebih hidup: mendandani pakaian dan topi boneka, mobil mobilan, kereta keretaan, boneka dan binatang mainan, mainan peraga (dokter dokteran, penjaga toko…), lego, bangun pasang, mainan kecil dan tokoh mainan (lebih baik bukan karakter kartun, karena mereka akan dengan mudah terperangkap dalam skenario tertentu)
- Mudah diraih
Dirumah kami, mainan kami tempatkan pada keranjang rendah yang terbuka sehingga gampang dilihat dan dijangkau.
- Rotasi mainan
Kami secara berkala menyisihkan mainan dan mengeluarkan lagi yang lain. Anak anak tidak akan menyadarinya sehingga ketika menemukan kembali mainan yang lama, seakan akan mereka mendapatkan hadiah natal.
- Undangan bermain
Disaat kami ada waktu luang, kami akan mengatur acara undangan untuk bermain. Umumnya sangat sederhana dan hanya sekedar untuk mengundang anak anak kami untuk memulai permainan imajinatif mereka.
Contoh: Tinggalkan kotak kardus besar dengan crayon didalamnya, masukkan mainan mobil mobilan kedalam kotak, penyiapkan acara minum teh untuk boneka boneka dan beruang teddy…
- Kotak kerajinan
Selalu siapkan sebuah kotak untuk menyibukkan anak dan diisi dengan crayon, tempelan bergambar, kertas lipat, dedaunan dan stik kayu, buku catatan dan kertas, tempelan, amplop, gunting dan majalah usang, kertas tissue gulung…
- Undang anak lain
Permainan sosial dengan anak lain merupakan salah satu cara utama pembelajaran berinteraksi. Izinkan anak anak untuk mengerjakan sesuatu sesukanya sampai tahap tertentu sebelum Anda turun tangan.